Waspadai Campak

Waspadai Campak

Rabu, 10 September 2025

Sahabat Dhaan taukah kamu ? kasus campak kembali menjadi perhatian serius di Indonesia. Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), hingga Agustus 2025 tercatat 23.128 kasus suspek campak secara nasional. Dari jumlah tersebut, sebanyak 20.710 sampel diperiksa laboratorium dan 3.444 kasus dinyatakan positif. Saat ini, pemerintah telah menetapkan 46 daerah di 13 provinsi mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) campak.

Tren peningkatan kasus campak sudah terlihat sejak 2022. Pada tahun tersebut terdapat lebih dari 4.800 kasus, meningkat menjadi 10.600 kasus pada 2023. Meski menurun menjadi 3.500 kasus pada 2024, jumlah kasus pada 2025 kembali menanjak dengan lebih dari 3.400 kasus hingga Agustus. Sementara itu, cakupan imunisasi campak-rubela (MR) masih belum optimal. Cakupan MR1 di 2024 mencapai 92%, sedangkan MR2 hanya 82,3%, di bawah target minimal 95%.

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menegaskan bahwa campak jauh lebih menular dibandingkan COVID-19. Seorang penderita campak dapat menularkan penyakit ini hingga ke 18 orang lain di sekitarnya. Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan 11.000 vial vaksin campak-rubela yang cukup untuk melindungi sekitar 80.000 anak. “Vaksin aman, efektif, dan menjadi kunci pencegahan. Jangan sampai masyarakat terpengaruh hoaks yang menunda imunisasi,” tegas Menkes.

Kasus di Kalimantan Selatan

Di tingkat daerah, Kalimantan Selatan turut melaporkan peningkatan kasus campak. Data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin mencatat hingga Agustus 2025 terdapat 242 kasus suspek dengan 18 kasus terkonfirmasi positif melalui pemeriksaan laboratorium. Selain itu, menurut laporan sejumlah media lokal, di Kalimantan Selatan ditemukan 6 KLB campak yang tersebar di empat daerah, antara lain Kabupaten Banjar (2 KLB), Tanah Laut (2 KLB), serta beberapa kasus di Hulu Sungai Tengah dan untuk laporan kasus campak sendiri di Kabupaten Tanah Bumbu belum ada informasi kasus atau suspek campak sejuh ini.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran mengingat campak dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak balita yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Pemerintah daerah bersama Kemenkes saat ini tengah melakukan kampanye imunisasi massal, pemantauan kasus di lapangan, serta edukasi kepada masyarakat untuk segera membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan.

Imbauan Kesehatan

Kemenkes RI mengimbau masyarakat untuk segera melengkapi imunisasi dasar dan lanjutan anak. Gejala campak yang perlu diwaspadai meliputi demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, serta munculnya ruam merah di kulit. Jika menemukan gejala tersebut, orang tua diminta segera membawa anak ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dengan langkah cepat pemerintah, dukungan tenaga kesehatan, serta kesadaran masyarakat dalam melengkapi imunisasi, diharapkan penyebaran wabah campak dapat segera terkendali.

Related Articles

Gangguan Ginjal Pada Anak
Read More
Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-58
Read More
RSUD DHAAN TEPOK BULU DI HARI KESEHATAN NASIONAL
Read More

Popular Articles

6 LANGKAH CUCI TANGAN
Read More
Layanan Kami
Read More
Hipertensi Dapat Menyebabkan Stroke
Read More